- RAHMAH
- Pengertian Rahmah
Kata rahmah atau rahmat adalah asal-usul dari kata rahman
dan rahim, sedangkan rahmah itu sendiri berasal dari kata
kerja rahima. Rahmat artinya kelembutan hati, yang mengharuskan
berbuat kebajikan kepada yang dirahmati. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa
rahmah itu memiliki pengertian cinta kasih.[1]
- Derivasi Kata Rahmah
Dalam berbagai bentuknya, kata rahmah di dalam al-Qur’an
terulang sebanyak 388 kali, yakni dalam bentuk fi’il madhi sebanyak 8
kali, fi’il mudhari’ sebanyak 15 kali, dan fi’il amr sebanyak 5
kali, sedangkan selebihnya disebut dalam bentuk isim dengan berbagai
variasinya.[2]
- Makna Relasional Rahmah dalam Al-Qur’an
Kata rahmah memiliki 13 makna, yaitu:[3]
- Bermakna Agama Islam
Sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Baqarah ayat 105, yakni:
Artinya: “Dan Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya [untuk
diberi] rahmat-Nya ....”. Rahmat yang dimaksud adalah ke dalam
agama-Nya.
- Bermakna Keimanan
Sebagaimana disebutkan dalam surah Hud ayat 28, yakni:
Artinya: “Berkata Nuh; ‘Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku
ada mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan diberinya aku rahmat dari
sisi-Nya, tetapi rahmat itu disamarkan bagimu. Apa akan kami paksakankah kamu
menerimanya, padahal kamu tiada menyukainya?’ ....”. Rahmat yang
dimaksud adalah keimanan.
- Bermakna Surga
Sebagaimana disebutkan dalam surah Ali Imran ayat 107, yakni:
Artinya: “Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka
mereka berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya.” Rahmat
yang dimaksud adalah surga.
- Bermakna Hujan
Sebagaimana disebutkan dalam surah Al-A’raf ayat 57, yakni:
Artinya: “Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita
gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan).” Rahmat yang dimaksud
adalah hujan.
- Bermakna Kenabian
Sebagaimana disebutkan dalam surah Shad ayat 9, yakni:
Artinya: “Atau apakah mereka itu mempunyai perbendaharaan rahmat
Tuhanmu Yang Maha Perkasa lagi Maha Pemberi?” Rahmat yang dimaksud
adalah membagi-bagi kenabian.
- Bermakna Kenikmatan
Sebagaimana disebutkan dalam surah An-Nisa’ ayat 113, yakni:
Artinya: “Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu.”
Rahmat yang dimaksud adalah kenikmatan yang dianugerahkan-Nya.
- Bermakna Al-Qur’an
Sebagaimana disebutkan dalam surah An-Nahl ayat 89, yakni:
Artinya: “Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (al-Qur’an) untuk
menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat ....” Rahmat
yang dimaksud adalah dan dengan al-Qur’an.
- Bermakna Rejeki
Sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Isra’ ayat 28, yakni:
Artinya: “Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh
rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan ....” Rahmat yang dimaksud
adalah berupa rejeki.
- Bermakna Kebaikan dan Pertolongan
Sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Ahzab ayat 17, yakni:
Artinya: “Katakanlah; ‘Siapakah yang dapat melindungi kamu dari
(takdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat
untuk dirimu?’ ....” Rahmat yang dimaksud adalah menghendaki
kebaikan dan pertolongan.
- Bermakna Kesehatan
Sebagaimana disebutkan dalam surah Az-Zumar ayat 38, yakni:
Artinya: “Atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah
mereka dapat menahan rahmat-Nya?” Rahmat yang dimaksud adalah
memberi kesehatan.
- Bermakna Kasih Sayang
Sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Hadid ayat 27, yakni:
Artinya: “Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya
rasa santun dan kasi sayang.”
- Bermakna Nabi Isa a.s
Sebagaimana disebutkan dalam surah Maryam ayat 21, yakni:
Artinya: “Dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda agi
manusia dan sebagai rahmat dari Kami.” Rahmat yang dimaksud adalah
Nabi Isa a.s.
- Bermakna Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Anbiya’ ayat 107, yakni:
Artinya: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu melainkan sebagai
rahmat bagi semesta alam.” Rahmat yang dimaksud adalah Nabi Muhammad
SAW.
B.
SALAM
1.
Pengertian Salam
Secara etimologis, kata salam
berasal dari akar kata salima سلِم yang pada mulanya
berarti selamat dan bebas dari bahaya. Arti itu kemudian berkembang dan
menghasilkan arti-arti lain, seperti memberi, menerima, patuh, tunduk,
berdamai, tenteram, tidak cacat dan ucapan selamat. Akan tetapi keberagaman
tersebut tidak sampai meninggalkan makna asalnya, misalnya memeluk agama Islam
dinamakan dengan aslama أسلم karena dengan memeluk
agama Islam, seseorang selamat dari kesesatan.Kata salam bukan berarti menyapa
orang dengan lafadz-lafadz tertentu karena pada ayat-ayat makkiyah belum ada
anjuran mengucap salam kepada orang musyrik.[4]
2.
Derivasi Kata Salam
Kata salam dalam al-Qur’an tersebut sebanyak 140 kali di mana kata
tersebut memiliki varian makna sebanyak 60 buah.[5]
3.
Makna Relasional Salam dalam al-Qur’an
Dalam Al-Qur’an salam mempunyai lima makna,[6]
yaitu:
1.
Sifat Allah, yaitu Allah Yang Mahasuci dari segala kekurangan :
Q.S Al-Hasyr
ayat 23
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْمَلِكُ
الْقُدُّوسُ السَّلامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ
الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ
2.
Kebaikan :
Q.S Al-Furqan
ayat 63
وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ
يَمْشُونَ عَلَى الأرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا
سَلامًا
Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih
itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila
orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan,
“Salam”.
3.
Sebagai salam pujian :
Q.S As-Shaffat
ayat 79
سَلَامٌ عَلَى مُوسَى وَهَارُونَ
“Selamat sejahtera atas Musa dan Harun”
4.
Selamat :
Q.S Hud ayat 48
قِيلَ يَا نُوحُ اهْبِطْ بِسَلامٍ مِنَّا وَبَرَكَاتٍ عَلَيْكَ
وَعَلَى أُمَمٍ مِمَّنْ مَعَكَ وَأُمَمٌ سَنُمَتِّعُهُمْ ثُمَّ يَمَسُّهُمْ مِنَّا
عَذَابٌ أَلِيمٌ
Difirmankan, "Wahai Nuh!
Turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkahan dari Kami bagimu dan
bagi semua umat (mukmin) yang bersamamu. Dan ada umat-umat yang Kami beri
kesenangan (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab Kami yang
pedih.
5.
Mengucapkan salam satu sama lain :
Q.S Ar-Rad 24
سَلامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ
فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ
(sambil mengucapkan), “Selamat
sejahtera atasmu karena kesabaranmu.” Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan
itu.
[1] M. Dawam
Raharjo, Ensiklopedia Al-Qur’an: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-konsep
Kunci (Jakarta: Paramadina, 2002), hlm. 220.
[2] Sahabuddin, Ensiklopedia
Al-Qur’an: Kajian Kosakata (Jakarta: Lentera Hati, 2007), hlm. 810.
[3] Abul Fadhl
Hubaisy bin Ibrahim Tiflisi, Kamus Kecil Al-Qur’an: Homonim Kata Secara
Alfabetis terj. Musa Muzauwir (Jakarta: Penerbit Citra, 2012), hlm.
141-143.
[5] Muhammad Zaky
Muhammad Hudr, Mu’jam Kalimat al-Qur’an, hlm. 10.
[6] Abul Fadhl
Hubaisy Tiblisi dan Mehdi Mohaqqeq, Kamus Kecil Al-Qur’an (Homonim Kata
Secara AlFabetis), hlm 156-157
Tidak ada komentar:
Posting Komentar