Sabtu, 28 Oktober 2017

Salam dan Rahmah Dalam al-Qur'an


  1. RAHMAH
  1. Pengertian Rahmah
Kata rahmah atau rahmat adalah asal-usul dari kata rahman dan rahim, sedangkan rahmah itu sendiri berasal dari kata kerja rahima. Rahmat artinya kelembutan hati, yang mengharuskan berbuat kebajikan kepada yang dirahmati. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa rahmah itu memiliki pengertian cinta kasih.[1]

  1. Derivasi Kata Rahmah
Dalam berbagai bentuknya, kata rahmah di dalam al-Qur’an terulang sebanyak 388 kali, yakni dalam bentuk fi’il madhi sebanyak 8 kali, fi’il mudhari’ sebanyak 15 kali, dan fi’il amr sebanyak 5 kali, sedangkan selebihnya disebut dalam bentuk isim dengan berbagai variasinya.[2]
  1. Makna Relasional Rahmah dalam Al-Qur’an
Kata rahmah memiliki 13 makna, yaitu:[3]
  1. Bermakna Agama Islam
Sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Baqarah ayat 105, yakni:
Artinya: “Dan Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya [untuk diberi] rahmat-Nya ....”. Rahmat yang dimaksud adalah ke dalam agama-Nya.
  1. Bermakna Keimanan
Sebagaimana disebutkan dalam surah Hud ayat 28, yakni:
Artinya: “Berkata Nuh; ‘Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku ada mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan diberinya aku rahmat dari sisi-Nya, tetapi rahmat itu disamarkan bagimu. Apa akan kami paksakankah kamu menerimanya, padahal kamu tiada menyukainya?’ ....”. Rahmat yang dimaksud adalah keimanan.
  1. Bermakna Surga
Sebagaimana disebutkan dalam surah Ali Imran ayat 107, yakni:
Artinya: “Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya.” Rahmat yang dimaksud adalah surga.
  1. Bermakna Hujan
Sebagaimana disebutkan dalam surah Al-A’raf ayat 57, yakni:
Artinya: “Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan).” Rahmat yang dimaksud adalah hujan.
  1. Bermakna Kenabian
Sebagaimana disebutkan dalam surah Shad ayat 9, yakni:
Artinya: “Atau apakah mereka itu mempunyai perbendaharaan rahmat Tuhanmu Yang Maha Perkasa lagi Maha Pemberi?” Rahmat yang dimaksud adalah membagi-bagi kenabian.
  1. Bermakna Kenikmatan
Sebagaimana disebutkan dalam surah An-Nisa’ ayat 113, yakni:
Artinya: “Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu.” Rahmat yang dimaksud adalah kenikmatan yang dianugerahkan-Nya.
  1. Bermakna Al-Qur’an
Sebagaimana disebutkan dalam surah An-Nahl ayat 89, yakni:
Artinya: “Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat ....” Rahmat yang dimaksud adalah dan dengan al-Qur’an.
  1. Bermakna Rejeki
Sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Isra’ ayat 28, yakni:
Artinya: “Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan ....” Rahmat yang dimaksud adalah berupa rejeki.
  1. Bermakna Kebaikan dan Pertolongan
Sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Ahzab ayat 17, yakni:
Artinya: “Katakanlah; ‘Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?’ ....” Rahmat yang dimaksud adalah menghendaki kebaikan dan pertolongan.

  1. Bermakna Kesehatan
Sebagaimana disebutkan dalam surah Az-Zumar ayat 38, yakni:
Artinya: “Atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?” Rahmat yang dimaksud adalah memberi kesehatan.
  1. Bermakna Kasih Sayang
Sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Hadid ayat 27, yakni:
Artinya: “Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasi sayang.”
  1. Bermakna Nabi Isa a.s
Sebagaimana disebutkan dalam surah Maryam ayat 21, yakni:
Artinya: “Dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda agi manusia dan sebagai rahmat dari Kami.” Rahmat yang dimaksud adalah Nabi Isa a.s.
  1. Bermakna Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Anbiya’ ayat 107, yakni:
Artinya: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam.” Rahmat yang dimaksud adalah Nabi Muhammad SAW.

B.     SALAM
1.      Pengertian Salam
Secara etimologis, kata salam berasal dari akar kata salima سلِم yang pada mulanya berarti selamat dan bebas dari bahaya. Arti itu kemudian berkembang dan menghasilkan arti-arti lain, seperti memberi, menerima, patuh, tunduk, berdamai, tenteram, tidak cacat dan ucapan selamat. Akan tetapi keberagaman tersebut tidak sampai meninggalkan makna asalnya, misalnya memeluk agama Islam dinamakan dengan aslama أسلم karena dengan memeluk agama Islam, seseorang selamat dari kesesatan.Kata salam bukan berarti menyapa orang dengan lafadz-lafadz tertentu karena pada ayat-ayat makkiyah belum ada anjuran mengucap salam kepada orang musyrik.[4]

2.      Derivasi Kata Salam
Kata salam dalam al-Qur’an tersebut sebanyak 140 kali di mana kata tersebut memiliki varian makna sebanyak 60 buah.[5]

3.      Makna Relasional Salam dalam al-Qur’an
Dalam Al-Qur’an salam mempunyai lima makna,[6] yaitu:
1.      Sifat Allah, yaitu Allah Yang Mahasuci dari segala kekurangan :
Q.S Al-Hasyr ayat 23
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ

2.      Kebaikan :
Q.S Al-Furqan ayat 63
وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الأرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلامًا
Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan, “Salam”.
3.      Sebagai salam pujian :
Q.S As-Shaffat ayat 79
سَلَامٌ عَلَى مُوسَى وَهَارُونَ
“Selamat sejahtera atas Musa dan Harun”
4.      Selamat :
Q.S Hud ayat 48
قِيلَ يَا نُوحُ اهْبِطْ بِسَلامٍ مِنَّا وَبَرَكَاتٍ عَلَيْكَ وَعَلَى أُمَمٍ مِمَّنْ مَعَكَ وَأُمَمٌ سَنُمَتِّعُهُمْ ثُمَّ يَمَسُّهُمْ مِنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ  

Difirmankan, "Wahai Nuh! Turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkahan dari Kami bagimu dan bagi semua umat (mukmin) yang bersamamu. Dan ada umat-umat yang Kami beri kesenangan (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab Kami yang pedih.
5.      Mengucapkan salam satu sama lain :
Q.S Ar-Rad 24
سَلامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ
(sambil mengucapkan), “Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu.” Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu.




[1] M. Dawam Raharjo, Ensiklopedia Al-Qur’an: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-konsep Kunci (Jakarta: Paramadina, 2002), hlm. 220.
[2] Sahabuddin, Ensiklopedia Al-Qur’an: Kajian Kosakata (Jakarta: Lentera Hati, 2007), hlm. 810.
[3] Abul Fadhl Hubaisy bin Ibrahim Tiflisi, Kamus Kecil Al-Qur’an: Homonim Kata Secara Alfabetis terj. Musa Muzauwir (Jakarta: Penerbit Citra, 2012), hlm. 141-143.
[4] Muhammad bin Mukrim, Lisanul Arab (Beirut: Daar al-Shadir), Juz 12, hlm. 289.
[5] Muhammad Zaky Muhammad Hudr, Mu’jam Kalimat al-Qur’an, hlm. 10.
[6] Abul Fadhl Hubaisy Tiblisi dan Mehdi Mohaqqeq, Kamus Kecil Al-Qur’an (Homonim Kata Secara AlFabetis), hlm 156-157

Tidak ada komentar:

Posting Komentar